MAKALAH
Keterkaitan
antara Revolusi Industri dengan Perkembangan Desan
Dosen
pengampu : Khoirul Rosyadi, S.S., M.Si., Ph.D
di
susun oleh :
Ella
Widiyah (160521100032)
Prodi
Sosiologi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas
Trunojoyo Madura
2017-2018
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Awal mula kemajuan yang pesat saat ini tidak lepas
dari berbagai hal yang terjadi di masa lalu. Salah satunya adalah perindustrian
yang mendunia sekarang ini. Sebelum adanya industrialisasi, orang-orang
mengerjakan segala sesuatu yang berurusan dengan produksi secara manual. Mereka
mempekerjakan orang-orang lain untuk melakukan produksi. Lambat laun sejak
terjadinya revolusi Prancis, pemikiran orang-orang saat itu mulai berubah
orientasinya. Mereka mulai berfikir bagaimana menggunakan sesuatu yang lain
untuk melakukan produksi. Perubahan-perubahan ini yang di sebut dengan istilah
revolusi industri.
Revolusi
industri adalah perubahan cara membuat,
memproduksi, menghasilkan barang yang semula menggunakan
tenaga manusia beralih ke tenaga mesin(Didiek
Prasetya M.Sn, 2015). Revolusi industri di
mulai di Inggris dalam paruh kedua abad xvii denagn fase pertama terjadi
sekitar 176 hingga 1830 (Landes, 1969). Fase industrialisasi ini di cirikan
dengan adanya perluasan industri tekstil secara besar besaran dan oleh berbagai
perkembangan penting dalam pengolahan tambang dan batu bara. Perkembangan
perindustrian sudah sangat pesat sekarang. Banyak negara-negara yang telah menjadi kerajaan industri sebut saja seperti
Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, China. Dengan segala usaha serta
kemampuan mereka memanfaatkan segala bentuk sumber daya yang ada di negaranya.
Dengan adanya indusrialisasi, semakin banyak
orang-orang yang tidak bekerja karena tempat-tempat produksi sudah mulai
mengalihkan pekerjaan mereka pada teknologi-teknologi baru yang ikut di
ciptakan seingin proses terjadinya industrialisasi. Karena hal itu, masyarakat
saat itu mulai mengubah pola pikir mereka dan mulai berlomba lomba menjadi
orang-orang yang lebih terdidik, kreatif serta mulai berusaha mengimbangi
adanya industrialisasi. Mereka mulai berfikir bagaimana cara mereka agar mampu
mengubah kehidupan mereka yang biasa saja agar seimbang dengan para saudagar.
Proses industrialisasi pertama terjadi di Inggris, di dukung dengan sistem
pemerintahan yang stabil serta beberapa aturan yang lebih memudahkan
masyarakat. saat itu di Inggris jugalah di temukan banyak teknologi-teknologi
baru yang membantu menyebabkan perubahan nilai pada masyarakat inggris. Dari
sisnilah cikal bakal terjadinya revolusi industri di dunia.
Proses industrialisasi tentunya membutuhkan berbagai
bentuk-bentuk baru untuk menunjang proses serta pemasarannya di masyarakat.
sehingga berkembanglah desain setelan masa awal-awal terjadinya
industrialisasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Revolusi
Industri
Revolusi adalah
perubahan-perubahan yang terjadi secara lambat
mencakup keseluruhan dan sudah tersusun atau tertata. kegiatan memproses
atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan misalnya mesin dal
lainnya. Revolusi industri adalah perubahan cara membuat, memproduksi,
menghasilkan barang yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga
mesin (Didiek Prasetya M.Sn, 2015).
2. Perkembangan
Desain
Desain adalah adalah suatau bentuk,
pola, motif, atau rancangan. Perkembangan desain adalah proses bagaimana
perubahan perubahan terjadi menuju pada suatu bentuk atau rupa suatu benda
sesuatu menjadi lebih beragam.
3. Teori
perubahan sosial fungsionalis
Perubahan sosial adalah suatu proses
dimana terjadi perubahan struktur masyarakat yang selalu berjalan sejajar
dengan perubahan kebudayaan dan perubahan suatu sistem sosial, apabila tidak
memahamikejadian sebagai kenyataan sosial dengan tidak melihatnya sebagai suatu
kesalahan yang kurang lebih stabil selama periode tertentu, namun tanpa sadar
keadaan itu selalu berproses (Jacobus Ranjabar,2015). Teori perubahan
fungsionalis menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan
unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. menurut teori ini beberapa unsur
kebudayaan bisa saja berubah secara cepat sementara unsur yang lainnya tidak
mengikutin kecepatan perubahan unsur tersebut. Para penganut teori ini lebih
menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan
penjelasan. Perubahan menyebabkan beberapa kekacauan namun kekacauan tersebut
akan berhenti seiring terintegrasinya perubahan dengan budaya yang ada.
Pandangan teori ini antara lain :
a. Setiap
masyarakat bersifat relatif stabil
b. Setiap
komponen masyarakat biasanya menunjang setiap kestabilan masyarakat
c. Setiap
masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d. Kestabilan
sosial bergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota
kelompok masyarakat.
Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk
pertama kalinya oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada
pertengahan abad ke-19. Tidak jelas penanggalan secara pasti tentang kapan
dimulainya revolusi industri. Tetapi T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi
industri terjadi kira-kira antara tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus
berkembang dan mengalami puncaknya pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun
1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan
perkembangan mesin tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut
berkembang mesin kombusi dalam serta mesin pembangkit tenaga listrik. Revolusi
Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi
agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan
terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi
usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II
mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan
mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi Industri dapat terjadi di Inggris karena
hal-hal berikut ini :
1) Situasi
politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang
dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
2) Inggris
kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping
itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3) Adanya
penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin
uap, dan sebagainya.
4) Kemakmuran
Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan
modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia
bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang
menghasilkan bahan mentah tersebut.
5) Pemerintah
memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten)
sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya
lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan
teknologi dan industri bertambah maju.
6) Arus
urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
Dengan
keadaan pemerintahan inggris yang demikian, sangat memungkinkan bagi masyarakat
melakukan perubahan-perubahan yang bisa membantu kehidupan mereka. Saat itu di
Inggris juga mengalami musim reseacrh atau keadaan di mana banyak
penemuan-penemuan baru yang di hasilkan melalui eksperimen-eksperimen oleh para
ahli. Orang-orang Inggris yang terkenal rajin dan tekun memanfaatkan adanya
industrialisasi ini untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Setelah
Inggris kemudian proses industrialisasi beralih ke negara-negara lain di Eropa
dan benua Amerika sekitar abad ke-19.
kerajinan
dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas
menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk
kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui
beberapa tahapan, seperti berikut.
1) Domestic
System
Tahap
ini dapat merupakan tahap di mana sudah ada pembuatan kerajinan di rumah (home
industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka
miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai
dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang
dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya
membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak
direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
2) Manufaktur
Setelah
kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar
majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya.
Sebuah manufactur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya
berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat
tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan
dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah
buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih
berdasarkan pesanan.
3) Tahap
factory system
sudah
merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang
telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk
tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko
tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya
kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya
untuk dipasarkan.
Seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
sistim produksi di Inggris akhirnya orang-orang juga berinisiatif untuk membuat
kreasi-kreasi baru dengan teknologi-teknologi terbaru yang terus bermunculan.
Industrialisasi yang terjadi memang meningkatkan hasil dari produksi barang dan
hasil dari produksi. Namun akibat dari hal ini adalah terjadinya produksi masal
terhadap semua kebutuhan termasuk seperti produk-produk kerajinan dan seni. Hal
ini juga membuat berkurangnya produsen yang menggunakan tenaga manual karena
hasil yang di hasilkan antara mesin dan pengrajin sama dan biayanya pun lebih
murah.
Dengan adanya industrialisasi ini pula bentuk-bentuk
barang yang di hasilkan mulai bervariasi tidak monoton seperti sebelumnya yang
hanya membuat produk seperti barang yang sama seperti sebelum-sebelumnya.
Dengan adanya mesin-mesin canggih yang ada, produsen mampu memproduksi
lbarang-barang dengan desain atau motif yang sulit di lakukan oleh tangan. Dari
sinilah awal dari proses perkembangan dari desain muncul. Lambat laun desain
terus berkembang tidak hanya pada barang-barang produksi tapi juga hal-hal lain
seperti rumah, gedung dan lainnya.
Proses
perubahan yang terjadi ini awalnya memang sulit di terima langsung oleh
sebagian rakyat saat itu karena dari pola perubahan yang terjadi menyebabkan
beberapa masyarakat kehilangan pekerjaan yang sudah di gelutinya. Seperti
perubahan sosial menurut William Ogburn tentang teori perubahan sosial
fungsionalis, William mengatakan “perubahan sosial tidak lepas dariunsur-unsur
kebudayaan dalam masyarakat. ada juga beberapa unsur kebudayaan yang
perkembangannya lebih cepat dari pada yang lainnya”(Jacobus Ranjabar,2015). Sama
halnya dengan proses industrialisasi yang awalnya terjadi di Inggris. Awal
adanya industrialisasi kemungkinan sempat terjadi kesenjangan karena perbedaan
nilai dan pola fikir yang ada pada masyarakat saat itu. Karena pada dasarnya
rakyat Inggris memang rajin dan tekun dalam melakukan atau mendalami sesuatu,
selama itu baik bagi mereka seiring
dengan waktu yang di lalui lambat laun rakyat menerima dan mulai belajar
menyeimbangkan dengan proses yang terjadi akibat industrialisasi. Masyarakat
mulai mengikuti arus yang sudah terbentuk dan mengikuti kemana arah kemajuan
yang di bawa oleh industrialisasi. Proses industrialisasi mendorong masyarakat
untuk berfikir serta berinovasi agar tetap mampu bertahan serta membentuk pola
fikir-pola fikir baru. Terutama bagi sebagian orang yang memiliki jiwa seni.
Sehingga secara tidak langsung industrialisasi ini memegang peranan penting
dalam proses terjadinya perkembangan desain yang di kembangkan oleh penyuka
seni dan desain. Perubahan juga terjadi pada gaya hidup masyarakat sehingga
kebutuhan akan berbagai jenis barang-barang baru kian meningkat. Ini acuan bagi
para desainer saat itu untuk mulai berinovasi. Salah satu contoh bentuk perubahan gaya hidup
sebelum terjadinya revolusi industri yaitu pada era Victoria, di mana pada era
tersebut cahaya di dalam rumah menggunakan lilin dan lampu gas yang banyak
mengeluarkan asap sehingga dinding ruangan akan berwarna gelap. Sehingga
interior dalam rumah pada masa itu banyak yang menggunakan warna-warna gelap
untuk menutupi kotoran ataupun asap yang ditimbulkan oleh lilin.
“Untuk memberikan efek cahaya dan
terang dalam ruangan diberikan kaca dan cermin ataupun material yang
memantulkan cahaya untuk memberikan efek terang (Brown & Farrelly,
2012)”(Yunida Sofiana,2012). Satu dekade kemudian ditemukan lampu oleh Thomas
Edison, yang pada akhir abad 18. Kondisi ini secara langsung akan berakibat
pada gaya hidup yang berubah serta desain yang berubah mengikuti gaya hidup
Semakin ke depan industrialisasi akan semakin maju.
Akan semakin banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan yang akan
mempermudah kehidupan manusia. Dunia desain pun demikian, proses perkembangan
desan akan selalu memperhatikan proses laju industrialisasi karena pada
dasarnya desain merupakan peranakan dari industrialisasi. Maksudnya tanpa
adanya industrialisasi mungkin desain tidak akan berkembang sepesat sekarang,
desain memang ada tapi mungkin hanya sebatas memperhatikan sesuatu yang sudah
ada saja. Perkembangan desain secara
tidak langsung memperhatikan perkembangan industrialisasi dan teknologi.
Model-model dari desain yang bermunculan akan melihat industri yang pesat dalam
rana apa sebaliknya industrialisasi pun demikian produk-produk yang akan di
keluarkan pasti membutuhkan desain yang unik, cantik dan menarik. Produk yang
akan di keluarkan juga memperhatikan bagaimana desain atau model-model yang
sedang di gandrungi oleh masyarakat. antara industrialisasi dan desain ini
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Industrialisasi dan perkembangan
desain saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. awal adanya
industrialisasi di dunia di mulai sejak terjadinya revolusi Prancis, hal ini
menunjukkan bahwasanya setiap peristiwa membawa perubahan-perubahan baik dari
yang mendasar sampai yang besar seperti proses industrialisasi ini. Desain
memang sudah ada sejak dulu akan tetapi perkembangan dari desain sendiri baru
di mulai saat revolusi industri sudah terjadi terutama di bagian Eropa.
Industrialisasi membutuhkan desain dalam mengembangkan produknya sedangkan
desain dalam menemukakn atau memunculkan ide-ide baru selalu berkaca pada
bagaimana industrialisasi itu berkembang dan bagaimana atau apa yang sedang
maju.
DAFTAR PUSTAKA
Sanderson,
Stephen K.2009. Makrososiologi “Sebuah
Pendekatan tehadap Realitas Sosial”. Jakarta. Rajawali Pers
Sundoro,Mohammad
Hadi.2007. dari Renaisans sampai
Imperialisme Modern. Jember; university press
Yunida
Sofiana.2012. Jurnal Pengaruh Revolusi
Industri Terhadap Perkembangan Desain.
Didiek Prasetya.2015. Jurnal Sejarah Industri.
Ranjabar, Jacobus. 2015. Perubahan Sosial “Teori-Teori dan Proses Perubahan Sosial serta Teori
Pembangunan. Bandung. CV Alfaberta