Selasa, 17 April 2018

Keterkaitan antara Revolusi Industri dengan Perkembangan Desan. sosiologi industri baru



MAKALAH
Keterkaitan antara Revolusi Industri dengan Perkembangan Desan
Dosen pengampu : Khoirul Rosyadi, S.S., M.Si., Ph.D





di susun oleh :
Ella Widiyah (160521100032)

Prodi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Universitas Trunojoyo Madura
2017-2018




BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Awal mula kemajuan yang pesat saat ini tidak lepas dari berbagai hal yang terjadi di masa lalu. Salah satunya adalah perindustrian yang mendunia sekarang ini. Sebelum adanya industrialisasi, orang-orang mengerjakan segala sesuatu yang berurusan dengan produksi secara manual. Mereka mempekerjakan orang-orang lain untuk melakukan produksi. Lambat laun sejak terjadinya revolusi Prancis, pemikiran orang-orang saat itu mulai berubah orientasinya. Mereka mulai berfikir bagaimana menggunakan sesuatu yang lain untuk melakukan produksi. Perubahan-perubahan ini yang di sebut dengan istilah revolusi industri.
Revolusi industri adalah  perubahan cara membuat, memproduksi, menghasilkan barang yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin(Didiek Prasetya M.Sn, 2015). Revolusi industri di mulai di Inggris dalam paruh kedua abad xvii denagn fase pertama terjadi sekitar 176 hingga 1830 (Landes, 1969). Fase industrialisasi ini di cirikan dengan adanya perluasan industri tekstil secara besar besaran dan oleh berbagai perkembangan penting dalam pengolahan tambang dan batu bara. Perkembangan perindustrian sudah sangat pesat sekarang. Banyak negara-negara yang telah  menjadi kerajaan industri sebut saja seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, China. Dengan segala usaha serta kemampuan mereka memanfaatkan segala bentuk sumber daya yang ada di negaranya.
Dengan adanya indusrialisasi, semakin banyak orang-orang yang tidak bekerja karena tempat-tempat produksi sudah mulai mengalihkan pekerjaan mereka pada teknologi-teknologi baru yang ikut di ciptakan seingin proses terjadinya industrialisasi. Karena hal itu, masyarakat saat itu mulai mengubah pola pikir mereka dan mulai berlomba lomba menjadi orang-orang yang lebih terdidik, kreatif serta mulai berusaha mengimbangi adanya industrialisasi. Mereka mulai berfikir bagaimana cara mereka agar mampu mengubah kehidupan mereka yang biasa saja agar seimbang dengan para saudagar. Proses industrialisasi pertama terjadi di Inggris, di dukung dengan sistem pemerintahan yang stabil serta beberapa aturan yang lebih memudahkan masyarakat. saat itu di Inggris jugalah di temukan banyak teknologi-teknologi baru yang membantu menyebabkan perubahan nilai pada masyarakat inggris. Dari sisnilah cikal bakal terjadinya revolusi industri di dunia.
Proses industrialisasi tentunya membutuhkan berbagai bentuk-bentuk baru untuk menunjang proses serta pemasarannya di masyarakat. sehingga berkembanglah desain setelan masa awal-awal terjadinya industrialisasi.

BAB II

KAJIAN TEORI

1.    Revolusi Industri
Revolusi adalah perubahan-perubahan yang terjadi secara lambat  mencakup keseluruhan dan sudah tersusun atau tertata. kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan misalnya mesin dal lainnya. Revolusi industri adalah  perubahan cara membuat, memproduksi, menghasilkan barang yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin (Didiek Prasetya M.Sn, 2015).
2.    Perkembangan Desain
Desain adalah adalah suatau bentuk, pola, motif, atau rancangan. Perkembangan desain adalah proses bagaimana perubahan perubahan terjadi menuju pada suatu bentuk atau rupa suatu benda sesuatu menjadi lebih beragam.
3.      Teori perubahan sosial fungsionalis
Perubahan sosial adalah suatu proses dimana terjadi perubahan struktur masyarakat yang selalu berjalan sejajar dengan perubahan kebudayaan dan perubahan suatu sistem sosial, apabila tidak memahamikejadian sebagai kenyataan sosial dengan tidak melihatnya sebagai suatu kesalahan yang kurang lebih stabil selama periode tertentu, namun tanpa sadar keadaan itu selalu berproses (Jacobus Ranjabar,2015). Teori perubahan fungsionalis menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. menurut teori ini beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah secara cepat sementara unsur yang lainnya tidak mengikutin kecepatan perubahan unsur tersebut. Para penganut teori ini lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Perubahan menyebabkan beberapa kekacauan namun kekacauan tersebut akan berhenti seiring terintegrasinya perubahan dengan budaya yang ada. Pandangan teori ini antara lain :
a.       Setiap masyarakat bersifat relatif stabil
b.      Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang setiap kestabilan masyarakat
c.       Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d.      Kestabilan sosial bergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.
           



           
Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19. Tidak jelas penanggalan secara pasti tentang kapan dimulainya revolusi industri. Tetapi T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi kira-kira antara tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang dan mengalami puncaknya pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan mesin tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin kombusi dalam serta mesin pembangkit tenaga listrik. Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi Industri dapat terjadi di Inggris karena hal-hal berikut ini :
1)      Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
2)      Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3)      Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.
4)      Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
5)      Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
6)      Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
Dengan keadaan pemerintahan inggris yang demikian, sangat memungkinkan bagi masyarakat melakukan perubahan-perubahan yang bisa membantu kehidupan mereka. Saat itu di Inggris juga mengalami musim reseacrh atau keadaan di mana banyak penemuan-penemuan baru yang di hasilkan melalui eksperimen-eksperimen oleh para ahli. Orang-orang Inggris yang terkenal rajin dan tekun memanfaatkan adanya industrialisasi ini untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Setelah Inggris kemudian proses industrialisasi beralih ke negara-negara lain di Eropa dan benua Amerika sekitar abad ke-19. 
kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
1)      Domestic System
Tahap ini dapat merupakan tahap di mana sudah ada pembuatan kerajinan di rumah (home industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
2)      Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufactur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.
3)      Tahap factory system
sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya untuk dipasarkan.
Seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada sistim produksi di Inggris akhirnya orang-orang juga berinisiatif untuk membuat kreasi-kreasi baru dengan teknologi-teknologi terbaru yang terus bermunculan. Industrialisasi yang terjadi memang meningkatkan hasil dari produksi barang dan hasil dari produksi. Namun akibat dari hal ini adalah terjadinya produksi masal terhadap semua kebutuhan termasuk seperti produk-produk kerajinan dan seni. Hal ini juga membuat berkurangnya produsen yang menggunakan tenaga manual karena hasil yang di hasilkan antara mesin dan pengrajin sama dan biayanya pun lebih murah. 
Dengan adanya industrialisasi ini pula bentuk-bentuk barang yang di hasilkan mulai bervariasi tidak monoton seperti sebelumnya yang hanya membuat produk seperti barang yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Dengan adanya mesin-mesin canggih yang ada, produsen mampu memproduksi lbarang-barang dengan desain atau motif yang sulit di lakukan oleh tangan. Dari sinilah awal dari proses perkembangan dari desain muncul. Lambat laun desain terus berkembang tidak hanya pada barang-barang produksi tapi juga hal-hal lain seperti rumah, gedung dan lainnya.
Proses perubahan yang terjadi ini awalnya memang sulit di terima langsung oleh sebagian rakyat saat itu karena dari pola perubahan yang terjadi menyebabkan beberapa masyarakat kehilangan pekerjaan yang sudah di gelutinya. Seperti perubahan sosial menurut William Ogburn tentang teori perubahan sosial fungsionalis, William mengatakan “perubahan sosial tidak lepas dariunsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. ada juga beberapa unsur kebudayaan yang perkembangannya lebih cepat dari pada yang lainnya”(Jacobus Ranjabar,2015). Sama halnya dengan proses industrialisasi yang awalnya terjadi di Inggris. Awal adanya industrialisasi kemungkinan sempat terjadi kesenjangan karena perbedaan nilai dan pola fikir yang ada pada masyarakat saat itu. Karena pada dasarnya rakyat Inggris memang rajin dan tekun dalam melakukan atau mendalami sesuatu, selama itu baik bagi mereka  seiring dengan waktu yang di lalui lambat laun rakyat menerima dan mulai belajar menyeimbangkan dengan proses yang terjadi akibat industrialisasi. Masyarakat mulai mengikuti arus yang sudah terbentuk dan mengikuti kemana arah kemajuan yang di bawa oleh industrialisasi. Proses industrialisasi mendorong masyarakat untuk berfikir serta berinovasi agar tetap mampu bertahan serta membentuk pola fikir-pola fikir baru. Terutama bagi sebagian orang yang memiliki jiwa seni. Sehingga secara tidak langsung industrialisasi ini memegang peranan penting dalam proses terjadinya perkembangan desain yang di kembangkan oleh penyuka seni dan desain. Perubahan juga terjadi pada gaya hidup masyarakat sehingga kebutuhan akan berbagai jenis barang-barang baru kian meningkat. Ini acuan bagi para desainer saat itu untuk mulai berinovasi. Salah satu contoh bentuk perubahan gaya hidup sebelum terjadinya revolusi industri yaitu pada era Victoria, di mana pada era tersebut cahaya di dalam rumah menggunakan lilin dan lampu gas yang banyak mengeluarkan asap sehingga dinding ruangan akan berwarna gelap. Sehingga interior dalam rumah pada masa itu banyak yang menggunakan warna-warna gelap untuk menutupi kotoran ataupun asap yang ditimbulkan oleh lilin.
“Untuk memberikan efek cahaya dan terang dalam ruangan diberikan kaca dan cermin ataupun material yang memantulkan cahaya untuk memberikan efek terang (Brown & Farrelly, 2012)”(Yunida Sofiana,2012). Satu dekade kemudian ditemukan lampu oleh Thomas Edison, yang pada akhir abad 18. Kondisi ini secara langsung akan berakibat pada gaya hidup yang berubah serta desain yang berubah mengikuti gaya hidup
Semakin ke depan industrialisasi akan semakin maju. Akan semakin banyak teknologi-teknologi baru yang bermunculan yang akan mempermudah kehidupan manusia. Dunia desain pun demikian, proses perkembangan desan akan selalu memperhatikan proses laju industrialisasi karena pada dasarnya desain merupakan peranakan dari industrialisasi. Maksudnya tanpa adanya industrialisasi mungkin desain tidak akan berkembang sepesat sekarang, desain memang ada tapi mungkin hanya sebatas memperhatikan sesuatu yang sudah ada saja.  Perkembangan desain secara tidak langsung memperhatikan perkembangan industrialisasi dan teknologi. Model-model dari desain yang bermunculan akan melihat industri yang pesat dalam rana apa sebaliknya industrialisasi pun demikian produk-produk yang akan di keluarkan pasti membutuhkan desain yang unik, cantik dan menarik. Produk yang akan di keluarkan juga memperhatikan bagaimana desain atau model-model yang sedang di gandrungi oleh masyarakat. antara industrialisasi dan desain ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.




BAB IV

KESIMPULAN


            Industrialisasi dan perkembangan desain saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. awal adanya industrialisasi di dunia di mulai sejak terjadinya revolusi Prancis, hal ini menunjukkan bahwasanya setiap peristiwa membawa perubahan-perubahan baik dari yang mendasar sampai yang besar seperti proses industrialisasi ini. Desain memang sudah ada sejak dulu akan tetapi perkembangan dari desain sendiri baru di mulai saat revolusi industri sudah terjadi terutama di bagian Eropa. Industrialisasi membutuhkan desain dalam mengembangkan produknya sedangkan desain dalam menemukakn atau memunculkan ide-ide baru selalu berkaca pada bagaimana industrialisasi itu berkembang dan bagaimana atau apa yang sedang maju.

DAFTAR PUSTAKA


Sanderson, Stephen K.2009. Makrososiologi “Sebuah Pendekatan tehadap Realitas Sosial”. Jakarta. Rajawali Pers
Sundoro,Mohammad Hadi.2007. dari Renaisans sampai Imperialisme Modern. Jember; university press
Yunida Sofiana.2012. Jurnal Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perkembangan Desain.
Didiek Prasetya.2015. Jurnal Sejarah Industri.
Ranjabar, Jacobus. 2015. Perubahan Sosial “Teori-Teori dan Proses Perubahan Sosial serta Teori Pembangunan. Bandung. CV Alfaberta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar