UJI ORGANOLEPTIK PADA KECAP
MENGGUNAKAN METODE TRIANGLE TEST
Ulfi Lailatul Mahmudah (160331100047)
Program Studi Teknologi Industri
Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo
Madura
Jl. Telang, PO BOX 2, Kamal Bangkalan
ABSTRAK
Kecap merupakan salah satu bahan makanan yang
banyak digunakan oleh masyarakat, karena mengandung protein, vitamin, dan
mineral. Selain itu kecap juga berfungsi untuk penyedap makanan, dan sebagian
masayarakat menjadikan kecap sebagai bagian dari menu makanan harian karena
dapat memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan atau masakan. Tujuan
dilakukannya uji organoeptik adalah untuk mengetahui apakah suatu komoditi atau
produk tertentu dapat diterima oleh konsumen atau tidak. Penilaian pada kecap
menggunakan uji Triagle Test. Triagle test merupakan salah satu bentuk
pengujian pembeda pada uji organoleptik yang digunakan untuk mendeteksi
perbedaan yang kecil yang terdapat pada beberapa sampel. Tujuan uji triangle
ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar sampel atau makanan yang
disajikan. Dalam pengujian triangle panelis diminta untuk memilih salah satu
sampel yang berbeda dari tiga samel yang disajikan sehingga dapat diketahui
perbedaan dari ketiga sampel tersebut dari dua produk berbeda. Dari uji produk
ini dapat diketahui bahwa kedua produk memiliki perbedaan yang nyata karena
dari jumlah panelis sebanyak 6 panelis secara keseluruhan dapat membedakan tiga
sampel dari dua produk.
Keywords : kecap, organoleptik, uji triangle test.
PENDAHULUAN
Kecap merupakan. Salah satu bahan makanan yang banyak digunakan
oleh masyarakat karena banyak mengandung protein, vitamin, dan mineral. Selain
itu, kecap juga berfungsi sebagai penyedap makanan dan sebagian masyarakat
menjadikan kecap sebagai bagian dari menu makanan harian, karena dapat
memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan atau masakan. Oleh karena itu
banyak konsumen yang berminat membeli kecap manis. Kecap manis memiliki
kandungan gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia (Ludi 2015).
Penilaian organoleptik sangat banyak digunakan untuk menilai mutu
dalam industry
pangan dan industri hasil pertanian lainnya.
Kadang-kadang penilaian ini dapat memberi hasil penilaian yang sangat sensitive.
Tujuan dilakukan uji organoleptik adalah untuk mengetahui suatu komoditi atau
produk tertentu dapat diterima oleh konsumen. Pada uji ini diperlukan panelis
sebagai perwakilan konsumen. Panelis adalah orang-orang yang dianggap mampu dan
tersedia di industry atau laboratorium yang bersangkutan sebagai bagian dari
tugasnya sehari-hari (Mutiara et al 2016).
Uji triangle test merupakan salah satu bentuk pengujian pembeda
pada uji organoleptik yang digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil yang
terdapat pada beberapa sampel. Sampel yang disajikan terdiri dari 3 sampel
sekaligus tanpa pembanding. Uji ini digunakan
untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau
bahan dalam pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui adanya
perbedaan atau persamaan antara dua produk dan komoditi yang sama, terutama
dari segi konsumen. Uji triangle ini hanya untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan diantara dua produk yang berbeda. (Wagiyono 2013).
Tujuan dari uji triangle antara lain untuk menentukan ada
tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang
dapat diidentifikasi kemampuan membedakan. Prinsip uji triangle secara umum
yaitu panelis akan diberikan tiga contoh uji dengan kode acak dan tidak
berurutan. Dalam uji ini tidak terdapat pembanding. Dua dari tiga adalah contoh
yang sama dan satu diantaranya berbeda. Panelis diminta memilih satu diantara
tiga contoh yang berbeda dengan cara mencicipi atau mengamati. Kondisi panelis
dapat memberikan pengaruh terhadap hasil yang diperoleh. Kebugaran dan
kesehatan panelis mempengaruhi tingkat kepekaan indera pada lidah (Ira, 2013).
METODE
Tempat dan Waktu
Pengujian dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di Laboratorium
Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Metode
yang digunakan merupakan uji triangle test pada sampel kecap.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada pengujian ini adalah 3 buah cup plastic dan
2 sendok plastik. Bahan yang digunakan yaitu 2 jenis produk kecap yang berbeda,
air minum, dan tisu.
Prosedur pada uji triangle tes yang pertama
kali dilakukan adalah buat kode angka yang terdiri dari tiga digit tempel pada
wadah yang telah di siapkan. Ambillah 2 produk kecap pada 3 sampel. Tuangkan pada wadah sesuai dengan kode yang telah
ditentukan. Siapkan pada bilik yang telah ditentukan. Panelis diizinkan masuk
ke ruang pengujian. Berikan intruksi untuk pengujian. Panelis dipersilahkan
untuk mengamati dan mencicipi sampel. Isi kursioner yang telah disediakan dan
sesuai hasil yang didapat. Kumpulkan pada penguji dan koreksi hasil yang
didapat oleh panelis.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Panelis
|
Penilaian
Sampel
|
1
|
1
|
2
|
1
|
3
|
1
|
4
|
1
|
5
|
1
|
6
|
1
|
Jumlah
|
6
|
Pembahasan
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa kedua produk kecap memiliki
perbedaan yang nyata karena dari jumlah panelis yang ada sebanyak 6 panelis
secara keseluruhan dapat membedakan 3 sampel dari 2 produk. Satu diantara tiga
sampel yang berbeda dari dua yang sama.
Nilai standar hasil yang didapat tergantung dari jumlah panelis. Apabila
terdiri dari 6 panelis maka hasil yang benar harus 5 panelis, jika panelisnya
terdiri dari 8 maka 6 panelis yang harus benar begitu juga seterusnya.
Kesimpulan
Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa antara dua produk
kecap memiliki perbedaan yang nyata yang kemungkinan disebabkan karena warna,
rasa, dan aroma. Kondisi panelis dapat mempengaruhi tingkat kepekaan pada
indera perasa. Jadi kondisi panelis juga mempengaruhi hasil yang di dapat pada
saat pengujian.
Daftar Pustaka
Ira, M.A. 2013. Evaluasi Sensori Konsumen Pada Dodol Rumput Laut
dengan Penambahan Tepung Kanji dan Tepung.Ketan. Jurnal Barpodon Burneo.
6(2):43-47
Ludi, S.A., Febriarti, E.P., dan Yaktiworo,
I. 2015. Permintaan Dan Kapuasan Konsumen Rumah Tangga Dalam Mengonsumsi Kecap
Di Bandar Lampung. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian. 3(2):211-217.
Mutiara, I, Evi, L dan Iis, R. 2016. Penggunaan Ekstrak Daun
Belimbing Wuluh Terhadap Masa Simpan Filet Patin Berdasarkan Karateristik
Organoleptik. Jurnal Perikanan Kelautan. 7(2):14-21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar